Sekitar 300 etnis Meskhetian Turki dari Ukraina timur diterbangkan dengan pesawat militer pada Jum’at (25/12/2015) ke provinsi Erzincan di Turki. Sebagian besar berasal dari Sloviansk, di mana pertempuran sengit sedang berlangsung antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia.
“Kami telah bersembunyi di ruang bawah tanah selama berhari-hari, berminggu-minggu,” kata seorang warga Sloviansk, Alizar Nuriyev. “Kami kelaparan, kami ketakutan. Kami jantungan. Tapi kami selamat.”
Etnis Meskhetian Turki awalnya berasal dari Georgia, dan dideportasi ke Asia Tengah oleh Stalin pada masa Uni Soviet. Sekarang, mereka mulai tinggal di Turki, meskipun banyak dari mereka telah menyebut Ukraina sebagai tempat tinggal mereka selama bertahun-tahun.
“Sebelumnya, semuanya baik-baik saja, kita bergaul dengan baik dengan tetangga kita, dengan orang lain. Sangat disayangkan harus meninggalkan itu semua,” kata warga Sloviansk, Larisa Bagaliyeva, yang meninggalkan Ukraina bersama dengan dua anak dan suaminya. Tapi hidup di antara pemberontak pro-Rusia telah menjadi tak tertahankan, ungkap Larisa.
“Ada kontak senjata. Hal itu mempengaruhi keadaan psikologis anak-anak, mempengaruhi semua orang.”
Konflik di Ukraina sejauh ini telah menewaskan lebih dari 9.000 orang. Pada bulan April Ankara mengumumkan akan memulangkan sekitar 2.000 orang etnis Turki yang tinggal di Ukraina timur. Pemerintah Turki telah menjanjikan dukungan untuk membantu mereka mendapatkan perumahan dan pekerjaan di Turki.
Pemulangan etnis Turki dari Ukraina timur datang pada saat ketegangan terjadi antara Moskow dan Ankara atas perang di Suriah. Moskow terus menyangkal keterlibatannya dalam konflik Ukraina.